gettyimages-177437616-1521821508

Cedera hamstring merupakan cedera otot 37% paling sering terjadi dalam olahraga sepak bola. Insiden cedera diperkirakan 3-4 kali dengan rasio 1/1000 jam kompetisi dan 0,4-0,5 / 1000 jam latihan. yang berarti saat berlatih lebih risiko cedera ini.

Pada pelari membutuhkan 16 minggu untuk dapat kembali berolahraga, sementara pada penari butuh waktu hingga 50 minggu. Dalam sepak bola profesional membutuhkan waktu 14 hari tidak mengikuti kompetisi. 

Pada kondisi akut cedera hamstring dibagi menjadi 2 tipe yang mengenai otot utama hamstring yaitu otot bicep femoris dan semimembranosus dengan mekanisme cedera berbeda (tabel 1).

Tabel 1. Klasifikasi Cedera Hamstring Akut menurut Askling et al (2012)

Kalisifikasi Akut Cedera Hamstring Area Cedera Mekanisme Cedera
Tipe 1 Otot Long Head Bicep Femoris Lari cepat (sprint)
Tipe 2 Otot Semimembranosus Penguluran Aktif seperti menendang bola

Tahap awal, terapi bertujuan untuk meminimalkan perdarahan pada otot (intramuskular) dan mengontrol respon inflamasi dengan memberikan Analgesik, istirahat, kompres es, kompresi otot, dan meninggikan kaki cedera. Kompres Es Otot Hamstring

Tahap kedua yaitu rehabilitatif, dengan program peregangan otot dan penguatan otot, karena penyembuhan jaringan akan melibatkan proses regenerasi otot dan pembentukan fibrosis. Proses ini bertujuan untuk merangsang pemulihan serabut otot yang robek.

Kriteria untuk kembali berolahraga adalah: tidak adanya rasa sakit, mampu untuk melakukan gerakan olahraga tanpa keluhan, fleksibilitas dan kekuatan otot sudah kembali normal minimum 90%-95%, dan kepercayaan diri untuk kembali ke aktivitas fisik.

 

Sumber

Ernlund, L., & Vieira, L. A. (2017). Hamstring injuries: update article. Revista brasileira de ortopedia, 52(4), 373–382. doi:10.1016/j.rboe.2017.05.005