injury

 

  • Cedera Olahraga

 

Aktivitas olahraga semakin maju dengan berkembangnya fasilitas dan kegiatan olahraga yang dibangun oleh pemerintah dan swasta. Olahraga tidak hanya bertujuan untuk meraih prestasi saja, namun juga untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh.

Akan tetapi, olahraga memiliki risiko seperti cedera baik di bagian otot, sendi dan tulang. Dampaknya tidak hanya pada fisik namun juga psikologis, menurunnya prestasi dan kualitas kesehatan tubuh.

Cedera olahraga didefinisikan sebagai suatu kerusakan anggota gerak tubuh yang terjadi saat melakukan aktivitas olahraga, saat berlatih, bertanding dan aktivitas olahraga rekreasi baik pada atlet profesional, amatir dan non-atlet.

Pemulihan cedera memerlukan perencanaan yang baik dan tepat sesuai dengan kondisi cedera dan karakteristik individu karena bagian tubuh yang cedera akan mengalami penurunan massa otot, kerja saraf, perubahan gerakan tubuh, dan penurunan stabilitas sendi.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, butuh kerjasama antara fisioterapis dan pasien itu sendiri. Target akhir dari program ini adalah kembali berlatih, bertanding, dan berolahraga tanpa adanya masalah cedera yang telah dialami sebelumnya.

Kasus cedera olahraga seperti Sobek Ligamen ACL (ACL Tear), Meniscus Tear, Tendinitis Lutut, SLAP Lession sendi Bahu, Tedinitis Bahu, Sprain Ankle, dan Strain Hamstring.

Dalam program pemulihan cedera olahraga, ARAPhysio memiliki lima (5) tingkat pemulihan, yaitu:

  1. Manajemen nyeri dan fungsional otot dan sendi
  2. Kebugaran Kardiopulmonal
  3. Peningkatan kekuatan otot dan stabilitas tubuh
  4. Koordinasi, power dan kecepatan
  5. Evaluasi kebugaran dan return to sport test

Sport Therapy

Lima Tingkat Pemulihan Cedera Olahraga di ARAPhysio

 

  • Asesmen Resiko Cedera Olahraga

 

Upaya terbaik untuk bebas dari cedera olahraga adalah Pencegahan (Preventive). Pencegahan cedera olahraga dapat dilakukan secara mandiri atau dengan bantuan fisioterapis yang memahami kondisi fisik internal dan eksternal tubuh. Upaya akan berhasil jika dilakukan pemeriksaan khusus agar program latihan sesuai dengan kondisi pasien.

Program asesmen ARAPhysio dilakukan dengan cara menganalisa gerak tubuh saat berlari dan melakukan gerakan fungsional olahraga dasar dan spesifik berdasarkan cabang olahraga yang diminati. Hasil dari asesmen ini berupa fleksibilitas, koordinasi gerak, derajat biomekanika gerak tubuh, kekuatan otot dan stabilitas tubuh.

Output yang didapatkan setelah asesmen berupa rancangan program latihan pencegahan cedera berdasarkan hasil asesmen.

 

  • Tim Medis Olahraga

 

Tingginya kegiatan olahraga di Indonesia berkaitan erat dengan permasalahan cedera olahraga. Dalam pelaksanaan kegiatan olahraga tidak lepas dari adanya Tim Medis. Karenanya, Tim Medis haruslah memiliki kualifikasi khusus dalam penanganan cedera olahraga.

Penanganan cedera olahraga terbaik adalah saat cedera itu terjadi di lapangan. Hal ini ditujukan untuk mencegah resiko kerusakan organ tubuh lainnya, dan mempertahankan performa tubuh paska cedera.

ARAPhysio memiliki tim khusus untuk ditempatkan pada kegiatan olahraga sebagai tim medis baik satu sesi kegiatan olahraga maupun dikhususkan untuk satu kelompok atau klub olahraga.